OEEAdalah. Pengertian Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah suatu perhitungan yang dilakukan untuk menentukan tingkat efektivitas mesin atau peralatan yang ada. OEE adalah salah satu metode yang tersedia di Total Productive Maintenance (TPM). Sebagai aturan, OEE digunakan sebagai indikator kinerja mesin atau sistem.
Salahsatu peralatan yang digunakan untuk akuisisi data batimetri adalah Multibeam Echosounder. Data backscatter Multibeam Echosounder dapat dimanfaatkan untuk menentukan klasifikasi sedimen dasar laut maupun untuk identifikasi objek dasar laut. Penelitian ini berlokasi di Teluk Jakarta pada area dengan koordinat 5Ëš 55' 33.20" LS s/d 5
Routeradalah alat yang digunakan untuk menyatukan beberapa LAN untuk kemudian disambungkan lagi ke server. Adapun repeater adalah alat yang digunakan untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari satu segmen kabel LAN lalu memancarkan kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen kabel yang lain. Dengan cara ini
Fast Money. Sejarah, pengertian dan manfaat echosounder Sejarah, pengertian dan manfaat echosounder Echosounder mulai diperkenalkan di Malaysia pada pertengahan tahun enam echosounder oleh nelayan amat kurang tetapi dalam beberapa tahun ini nelayan-nelayan di Pulau Pangkor, Mersing, Pulau Langkawi, Pulau Ketam dan Perlis telah mula menggunakan echo ini kebanyakkan digunakan oleh bot-bot besar seperti bot pukat tunda dan pukat jerut. Pada dasarnya echosounder adalah salah satu peralatan perikanan yang digunakan untuk mengetahui Kedalaman air,Keadaan dasar laut, Kedudukan ikan, Tempat-tempat baru kawasan penangkapan ikan. Metode akustik adalah teori tentang gelombang suara danperambatannya di suatu medium dalam hal ini mediumnyaadalah air. Akustik kelautan merupakan proses pembentukangelombang pulsa suara dan sifat-sifat perambatannya sertaproses-proses selanjutnya yang dibatasi oleh air laut Burczynski,1982. Prinsip kerja metode hidroakustik MacLennan danSimmonds, 1992 Instrumen akustik perikanan yang disebut echosounder merupakan instrumen yang memancarkan dan membangkitkan gelombang suara pada frekuensi tertentu ke kolom perairan. Gelombang suara tersebut melintasi air hingga membenturobyek baik di kolom air maupun dasar laut kemudian gelombang suara tersebut dipantulkan kembali untuk diterima oleh echosounder FAO, 1984. Pendugaan survei akustik terhadap sekelompok ikan,biasanya didasarkan pada asumsi mengenai intensitas nilai total echo dari sekelompok target sama ke perhitungan aritmatik padakontribusi echo dari ikan tunggal Johannesson dan Mitson,1983. Dengan adanya instrument ini, kegiatan penelitian ataupun bisnis perikanan dapat terdukung dengan sedemikian rupa. Echosounder adalah alat untuk mengukur kedalaman air dengan mengirimkan tekanan gelombang dari permukaan ke dasar air dan dicatat waktunya sampai echo kembali dari dasar air. Adapun kegunaan dasar dari echosounder yaitu menentukan kedalaman suatu perairan dengan mengirimkan tekanan gelombang dari permukaan ke dasar air dan dicatat waktunya sampai echo kembali dari dasar air. Data tampilan juga dapat dikombinasikan dengan koordinat global berdasarkan sinyal dari satelit GPS yang ada dengan memasang antena GPS jika fitur GPS pada echosounder ada. Prinsip kerjanya yaitu pada transmiter terdapat tranduser yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi suara. Kemudian suara yang dihasilkan dipancarkan dengan frekuensi tertentu. Suara ini dipancarkan melalui medium air yang mempunyai kecepatan rambat sebesar, v=1500 m/s. Ketika suara ini mengenai objek, misalnya ikan maka suara ini akan dipantulkan. Sesuai dengan sifat gelombang yaitu gelombang ketika mengenai suatu penghalang dapat dipantulkan, diserap dan dibiaskan, maka hal yang sama pun terjadi pada gelombang ini. Echo-sounder atau fish finder sebagai alat bantu dalam operasi penangkapan ikan merupakan alat pengindraan jarak jauh dengan prinsip kerja menggunakan metode akustik yaitu sistem sinyal yang berupa gelombang suara. Sinyal yang dipancarkan kedalam laut secara vertikal setelah mengenai obyek, pantulan sinyal diterima kembali kemudian diolah sehingga menghasilkan keterangan tentang kedalaman laut, kotur dan tekstur dasatr laut dan posisi dari gerombolan ikan.Dwinata dan Prihatini, 1999. Echo-sounder menggunakan suara yang tidak dapat didengar oleh ikan sehingga ikan tidak terkejut dan lari pada saat echo-sounder dioperasikan. Suara yang digunakan mempunyai frekuensi lebih besar dari 14KHz yang biasanya disebut gelombang ultrasonik Burczynski dan Ben-yami, 1985. Awalnya echosounder hanya digunakan untuk mendeteksi jarak antara sumber suara dikapal dengan sumber pantulan yaitu dasar laut atau mengukur kedalaman dasar laut, namun dengan perkembangan teknologi serta pesatnya penyebarannya hingga dikenal di dunia perikanan dapat memberikan informasi kedalaman dasar perairan dan gerombolan ikan yang diperlukan bagi nelayan, nelayan dapat memperkirakan alat tangkapnnya sesuai atau tidak untuk dioperasikan pada kedalaman yang terdeteksi, seperti misalnya alat tangkap rawai dasar dan pancing ulur untuk ikan dasar, panjang tali yang mesti disediakan. Juga untuk bubu yang berangkai atau tunggal terhadap pada panjang tali pelampungnya, pukat udang, Purse seine dan gill net juga haurs disesuaikan dengan kedalaman dasar perairan, informasi kedalaman gerombolan ikan sangat penting, karena keberhasilan penangkapan dengan alat tangkap ini tergantung pada lebar jaring yang digunakan untuk menghadang gerombolan ikan
Alat yang dibutuhkan untuk pengukuran dasar laut ini ada dua macam, diantaranya Echosounder Single Frekuensi dan Echosounder Double Frekuensi. Bedanya adalah kalau single frekuensi hanya menggunakan frekuensi tinggi saja kedalaman hanya sampai lapisan paling atas dari tanah, artinya kedalaman tidak bisa menembus lumpur Contoh alat Echosounder Hydrotrac ODOM. Kalau Echosounder Double frekuensi, terdapat 2 frekuensi yang digunakan sekaligus, yaitu frekuensi tinggi untuk pengukuran kedalaman dasar laut teratas dan frekuensi rendah untuk pengukuran kedalaman dasar laut yang dapat menembus lumpur, sehingga ada 2 data kedalaman sekaligus yang didapatkan. Contoh alat Echosounder MK III. Instalasi alat yang dipergunakan untuk pengukuran batimetri adalah a. GPS Antena Untuk mendapatkan data posisi koordinat. b. Tranducer Alat yang memancarkan sinyal akustik ke dasar laut untuk data kedalaman. c. Echosounder Alat yang menampilkan angka kedalaman. d. Laptop Untuk pengoperasian yang mengintegrasikan GPS, tranducer, dan echosounder. Kosep positioning GPS pada Echosounder Untuk saat ini, pada berbagai kapal survei sudah menggunakan GPS dengan metode pengukuran DGPS dengan kepanjangan Differential Global Positioning System. Mungkin anda bertanya, apa bedanya pengukuran posisi menggunakan DGPS dan GPS RTK.. Jawaban nya adalah Jelas Berbeda.. Mungkin beberapa dari anda sudah mengetahui, bahwa pada metode RTK, BASE station lah yang memberikan nilai koreksi kepada ROVER station. Sedangkan pada DGPS, BASE station yang berada di beberapa negara diantaranya Singapura, Australia, Indonesia. BASE ini memberikan nilai koreksi kepada SATELIT bukan ROVER . Koreksinya bermacam macam , bisa koreksi Jam satelit, koreksi kesalahan orbit satelit, dll. Metode DGPS ini memiliki ketelitian cukup tinggi sampai level centimeter, namun untuk menggunakan nya, setiap orang/ perusahaan harus membayar kepada perusahaan yang memberikan jasa pelayanan DGPS diantaranya C-NAV dan VERIPOS. Menggunakan metode DGPS ini, dimanapun posisi kapal berada, kita bisa langsung mendapatkan koordinat kapal secara teliti. Koordinat bisa dalam informasi Latitude longitude,bisa juga dalam sistem koordinat lokal tergantung yang diinginkan diperhatikan Datum, elipsoid, Spheroid Kosep pengukuran kedalaman pada Echosounder Untuk pengukuran kedalaman, sensor yang digunakan adalah Transducer. Tranducer ini dapat ditaruh di samping kapal dan berada dibawah permukaan air. Sensor ini cukup sensitif, karena ada buble sedikit saja, sinyal yang dipancarkan sudah terganggu. Sehingga kita perlu mengatur speed kapal sedemikian rupa agar Tranducer masih dapat membaca nilai kedalaman Biasanya kecepatan kapal 3 – 6 Knot saja. Tranducer memancarkan sinyal akustik ke bawah permukaan laut. Sebenarnya prinsipnya hampir sama seperti pengukuran jarak menggunakan total station. Rumusnya Jarak = Kecepatan gelombang x Waktu/2.. Kenapa dibagi 2?? Karena jarak yang ditempuh kan bolak balik, jadi dibagi 2 supaya jarak one way saja yang didapatkan. Jika kita mengoperasikan alat Echosounder. Ada beberapa parameter yang perlu kita inputkan ke dalam echosounder, diantaranya a. Draft Jarak antara permukaan air dengan ujung sensor tranducer paling bawah. b. Velocity Cepat rambat gelombang. c. Index Nilai koreksi kedalaman. Setiap kali sebelum melakukan pengukuran batimetri kedalaman dasar laut, kita harus melakukan kalibrasi Barcheck.. Prinsip kerjanya sederhana saja, pertama kita ukur draft jarak permukaan air ke sensor , kemudian kita inputkan ke dalam echosounder, setelah itu barcheck kita taruh di kedalaman 1 meter dekat dengan sensor tranducer . Logikanya kan seharusnya pada barcheck 1 meter, angka yang dibaca di echosounder juga 1 m…Namun biasanya tidak 1 meter, tetapi 1,2 meter atau lebih… Nah karena itu.. Kita harus merubah parameter Velocity dan Indeks sedemikian rupa sampai kedalaman pada barcheck 1 meter,dan angka yang dibaca echosounder juga 1 meter… NB Velocity dipengaruhi oleh tekanan air, temperature, salinitas air, dll. Contoh, pada daerah sungai, biasanya velocity seputaran 1520 – 1530.. Namun tiap daerah, besar velocity berbeda beda. Untuk mendapatkan nilai Velocity secara teliti, diperlukan pengukuran menggunakan CTD, sedangkan untuk keperluan praktis, cukup menggunakan adjust barcheck saja. Dalam melakukan survey batimetri memang harus dilakukan dengan teliti dan juga cermat bahkan tidak boleh sembarangan. Itu sebabnya memilih jasa Survey hidrografi dan pemetaan bathymetric adalah pilihan yang tepat. Dimana sebuah jasa survey batimetri biasanya sudah memiliki tim yang profesinoal dan ahli dalam bidang nya. Untuk bisa mendapatkan hasil peta batimetri yang sesuai dengan syarat kualitas yang baik. Maka dalam kegiatan survey batimetri harus berpedoman pada standar minimum ketelitian dan international hydrographic organization IHO. Oleh sebab itu jika anda sedang membutuhkan survey batimetri. Pastikan jika anda memilih sebuah jasa survey bathimetri yang tepat. kini banyaknya Jasa survey batimetri yang menawarkan layanan survey tersebut. pastinya belum tentu memiliki kualitas hasil yang sama. Oleh sebab itu sebagai klien harus lebih teliti, akan lebih baik cermat lah dalam memilih sebuah jasa survey batimetri yang tepat. Agar nantinya anda bisa mendapatkan hasil yang memuaskan dan juga mendapatkan harga survey batimetri yang tepat dan sesuai agar tidak repot mencari jasa yang tepat. Perlu diketahui dalam melakukan survey batimetri ini ada tiga kegiatan yang utama dan harus dilakukan. Yakni seperti penentuan posisi, kedalaman hingga pasang surut untuk koreksi kedalaman. Jika anda masih bingung. Maka simak beberapa penjelasan mengenai kegiatan yang seringkali di lakukan saat Survey hidrografi dan pemetaan bathymetric berikut ini 1. Penentuan posisi Pertama, dalam penentuan posisi digunakan untuk mengetahui posisi titik yang diketahui kedalamannya. Biasanya penentuan posisi di laut ini akan menggunakan sebuah GPS. Nah alat GPS ini merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan di kelola oleh Amerika Serikat. Menggunakan GPS dilakukan untuk memberikan posisi dan kecepatan 3 dimensi serta untuk memberikan sebuah informasi mengenai waktu secara kontinyu di seluruh dunia yang tidak bergantung waktu dan juga cuaca kepada banyak orang secara simultan. Dalam prinsip dasar penentuan posisi dengan menggunakan GPS ini merupakan pengukuran jarak ke beberapa satelit yang telah diketahui koordinatnya sekaligus secara simultan. Untuk implementasi GPS ini menjadi salah satu dalam bidang survey hidro oseanografi yang terkait dengan penentuan posisi titik titik kontrol pada pantai, navigasi kapal survey, penentuan posisi titik titik perum dan lain sebagainya. 2. Pengukuran kedalaman Kedua, dalam pengukuran kedalaman pada survei batimetri ini dilakukan pada titik titik yang di pilih untuk mewakili keseluruhan daerah yang dipetakan. Pada titik titik ini pula dilakukan sebuah penentuan posisi. Adapun titik titik tersebut adalah titik fiks perum. Pada titik fiks perum ini juga akan dilakukan sebuah pencatatan waktu saat dilakukan pengukuran kedalaman untuk koreksi pasut pada hasil pengukuran. Dalam melakukan pengukuran tersebut ada beberapa metode yang bisa digunakan seperti metode akustik, metode mekanik dan metode optik. Survei bathymetri di laut 3. Pengamatan pasut Ketiga, dalam melakukan kegiatan survey batimetri yakni dengan pengamatan pasut yang digunakan untuk mengkoreksi hasil dari pengukuran kedalaman dan untuk prediksi pasang surut di masa mendatang di saat dan juga tempat tertentu. Pengamatan pasut ini dilakukan dengan melakukan pencatatan atau merekam data ketinggian muka air laut pada setiap interval waktu tertentu. Umumnya setiap 15,30 hingga 60 menit. Rentang waktu pengamatan pasut yang lazim dilakukan adalah sekitar 15 ataupun 30 hari. Dalam melakukan pengamatan pasut ada beberapa cara yang bisa di gunakan yakni manual dan otomatik. Untuk cara manual tentunya dengan memakai palem, tinggi muka air laut setiap interval pengamatan diamati secara manual oleh operator pencatat. Sedangkan metoda otomatik, menggunakan alat pengamat pasut mekanik yang dikenal tide gauge. Gerakan naik turunnya air laut dideteksi dengan sebuah pelampung yang digantungkan pada kawat baja. Sehingga perubahan tinggi muka laut terekam pada kertas perekam data yang telah disediakan. Peralatan survey Peralatan survei yang diperlukan pada pengukuran batimetri adalah 1. GPS Echo Sounder dan perlengkapannya. Alat ini mempunyai fasilitas GPS Global Positioning System yang memberikan posisi alat pada kerangka horisontal dengan bantuan satelit. Dengan fasilitas ini, kontrol posisi dalam kerangka horisontal dari suatu titik tetap di darat tidak lagi diperlukan. Selain fasilitas GPS, alat ini mempunyai kemampuan untuk mengukur kedalaman perairan dengan menggunakan gelombang suara yang dipantulkan ke dasar perairan. 2. Notebook, satu unit portable computer diperlukan untuk menyimpan data yang di download dari alat GPS Echo Sounder. 3. Perahu digunakan untuk membawa surveyor dan alat-alat pengukuran menyusuri jalur jalur sounding yang telah ditentukan. Dalam operasinya, perahu tersebut harus memiliki beberapa kriteria, antara lain  Perahu harus cukup luas dan nyaman untuk para surveyor dalam melakukan kegiatan pengukuran dan downloading data dari alat ke komputer, dan lebih baik tertutup dan bebas dari getaran mesin.  Perahu harus stabil dan mudah bermanuver pada kecepatan rendah.  Kapasitas bahan bakar harus sesuai dengan panjang jalur sounding. 4. Papan duga. Papan duga digunakan pada kegiatan pengamatan fluktuasi muka air di laut. 5 Peralatan keselamatan. Peralatan keselamatan yang diperlukan selama kegiatan survei dilakukan antara lain life jacket. Related articles Survei bathymetri di laut
Echo Sounder AdalahEcho Sounder merupakan peralatan yang dipakai untuk mengetahui kedalaman laut antara lunas kapal Bagian terbawa dari kapal dengan dasar laut. Peralatan ini dipakai pada saat kapal berlayar diperairan dangkal atau perairan yang memiliki pasang surut tinggi. Echosounder menghitung kedalaman air laut dengan memancarkan getaran akustik melalui transducer dan memantulkan gema. Kedalaman air dihitung pada waktu tempuh dua arah dari kecepatan suara dalam air. Pada saat kapal bergerak, sebuah SBES Single Beam Echo Sounder terus mendeting pada permukaan laut dengan suara yang bergetar dan menghasilkan cetakan dari kedalaman bawah menggunakan pengukuran Bathymetri bisa dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya adalah menggunakan Theodolit, Electronic Data Measurement EDM atau yang lebih teliti menggunakan Geographic Positioning System GPS sebagai alat ukut jarak jauh. Sedangkan untuk mengukur kedalaman air menggunakan Echosounder beserta alat bantu dari Alat EchosounderDibawah ini akan kami uraikan fungsi echosounder di kapal atau Apakah fungsi dari echosounder di kapalUntuk mengidentifikasi jenis komponen yang ada di bawah laut Sub bottom Profilers. Mengukur kedalaman air laut. Seabed Mapping Pemetaan Dasar Laut. Penentuan kabel dan jalur pipa untuk di bawah laut. Pencarian kapal karam yang terbengkalai di dasar lautan. Analisis Dampak Lingkungan AMDAL di dalam Echosounder1. Single BeamSingle beam echo sounder ialah peralatan untuk mengukur kedalaman air laut yang memakai pancaran tunggal sebagai penerima dan pengirim sinyal gelombang suara. Survei hidrografi memakai metode single beam untuk tujuan pemetaan dasar, supaya didapatkan data yang terjamin akan kualitasnya. Penggunaan metode single beam pada echosounder disebabkan karna cara ini yang paling sering dipakai di Indonesia pada saat ini. 2. Split BeamSplit beam merupakan Metode yang dikembangan dari metode dual beam yang memiliki banyak kelemahan terhadap noise. Metode Split beam menggunakan “receiving transducer” yang displit menjadi 4 empat kuadran. Gabungan dari 4 empat kuadran ini alam pemancaran secara simultan disebut “fullbeam” yang mengirim atau memancarkan gelombang suara. Masing-masing kuadran akan mendapat pantulan sinyal dari target. Selanjutnya, output digabung sehingga membentuk suatu “fullbeam” atau dua set split beam. Target tunggal diisolasi dengan keluaran dari fullbeam, posisi sudut dihitung dari kedua set split beam. Cara kerja dari split beam ialah mencari beda fase dari echo signal yang diterima oleh dua belahan transducer. Split beam bisa mengukur masukan situ target strenght dengan akurat dan bisa mengukur posisi sudut dari setiap target yang terdapat didalam Dual BeamDual-beam adalah Metode yang menggunakan koaksial balok yang lebar dan yang sempit, pulsa ditransmisikan pada balok sempit dan gema diterima oleh kedua balok lebar dan sempit. Metode ini dapat mengoreksi pola direktivitas dengan memakai kedua gema sinar dari ikan yang sama, sehingga diperoleh nilai target strenghth yang akurat. Dalam system dual beam biasa, integrasi gema dibuat hanya untuk balok yang sempit tidak untuk balok yang lebar.4. Kuasi Ideal BeamMetode Quasi ideal beam mempunyai sensitivitas yang relative seragam dilobus utama pada balok dan sisi yang sangat rendah dilobus pada balok. Salah satu aspek yang menarik dari metode ini ialah bahwa 120 Khz, data didapat dengan quasi ideal, beam transducer dan pelacakan gema yang dipakai untuk isolasi target tunggal Pengoprasian / Cara Kerja EchosounderPrinsip kerja echosounder yaitu pada transmiter terdapat transduser yang berfungsi merubah energi listrik menjadi energi suara. Kemudian suara yang diperoleh dikirim atau dipancarkan dengan frekuensi tertentu. Suara ini dikirim melalui medium air yang memiliki kecepatan rambat sebesar v=1500 m/s. Ketika suara yang dipancarkan mengenai objek, misalnya ikan dll. maka suara ini akan dipantulkan. Sesuai dengan sifat gelombang yaitu ketika gelombang mengenai suatu penghalang dapat diserap, dibiaskan dan dipantulkan, maka hal yang sama pun terjadi pada gelombang dipakai untuk mencari posisi ikan, peralatan ini juga dipakai untuk mengetahui kedalaman air laut dan bisa juga dipakai untuk studi perikanan, yaitu untuk mengetahui keberadaan atau distribusi, ukuran, tingkah laku dari hewan dan Pemakaian Pasang alat kemudian cek keadaan alat tersebut sebelum melakukan pengambilan data. Pastikan display dan kabel single beam sudah terpasang. Pasang antena, jika dibutuhkan input satelit GPS. Masukkan single beam kedalam air. Set Skala kedalaman yang ditampilkan display. Frekuensi yang akan digunakan adalah 50 Hz untuk laut dalam dan 200 Hz untuk laut dangkal atau dual untuk menggunakan keduanya. Set input data air yaitu temperatur, tekanan air dan salinitas. Pengambilan data. Pemrosesan lupa kami ucapkan selamat hari pendidikan Nasional, berhubung artikel ini dibuat bertepatan dengan hari pendidikan nasional. Semoga pendidikan semakin maju dan berkembang. Sekian artikel tentang echosounder adalah, echo sounder adalah alat untuk mengukur, fungsi echosounder di kapal, Apakah fungsi dari echosounder di kapal?, jenis-jenis echosounder, Getaran jenis apa yang dipancarkan oleh transducer perum gema? dan Bagaimana cara kerja echosounder?. pada artikel echosounder part 2 akan kami bahas echosounder kapal, fungsi transducer pada echo sounder, cara kerja echosounder, echosounder digunakan untuk, Apa kegunaan dari echosounder?, Apa yg dimaksud dengan echosounder?, bagian bagian echosounder, Jelaskan secara rinci apa itu Echo Sounder dan fungsinya?. semoga artikel ini bermanfaat. Stay terus di web kami Terima kasih.
echosounder adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur